Press "Enter" to skip to content

Yahud, Keren, Canggih

Last updated on April 18, 2022

Almarhum Ayah saya, ketika saya masih kecil sering mengatakan “Ja Goed” untuk menandakan bahwa dia memberi pujan untuk tindakan saya yang baik. Kadang itu juga untuk menunjukkan bahwa dia menyetujui suatu hal.

Ja Goed berasal dari bahasa Belanda yang artinya tidak berbeda dengan Yes, Good dalam bahasa Inggris. Mungkin karena Ayah saya adalah ‘produk’ dari generasi tua jaman Belanda dulu. Karena diwajibkan untuk bisa berbahasa Belanda, maka dia dan generasinya terbiasa berbahasa Belanda dalam lingkungan pergaulan sehari-hari.

Teman saya, Inge Maskun yang sekarang tinggal di Amerika, mengusulkan ke saya dan Wieke Gur (si pemilik situs bahasakita.com) untuk membuat tulisan mengenai kata yahud. Mungkin kalau Anda berada di Indonesia saat ini, kata yahud sudah jarang digunakan lagi. Pemakaiannya hanya tinggal digunakan di kalangan generasi saya yang usianya sudah memasuki lima puluhan. Itu pun terbatas dalam acara reuni teman lama atau kumpul keluarga. Sehari-hari saya pun sudah ‘terkontaminasi’ oleh bahasa gaul anak muda dari generasi anak dan cucu saya. Generasi millennium

Dari sejarahnya kata Ja Goed itu mulai berkembang di kalangan anak remaja Jakarta sekitar tahun 60-70 an. Kita terbiasa untuk bilang Ja Goed untuk menunjukkan kekaguman atau untuk sesuatu yang bagus (baik). Persis seperti yang dikatakan oleh orang tua para remaja waktu itu. Lama kelamaan kata Ja Goed bunyi dan tulisannya di-Indonesia-kan menjadi yahud. Kemudian merambah ke seluruh remaja di Indonesia. Kata yahud menjadi begitu populer. Sering kata yahud ini di hiperbola dengan diperpanjang menjadi yahud banget deh.! Mungkin ini juga yang menyebabkan yahoo.! membuat merek dagang mereka agar mudah dicerna, diingat maupun diucapkan.

Memasuki jaman millenium perkembangan dunia IT dan produk Hi-Tech mulai meramaikan pasaran di Indonesia. Di awal tahun 1990 tampaknya orang Indonesia masih seperti manusia yang hidup di ‘jaman batu’ jika dibandingkan dengan Hongkong, Singapore dan Australia.

Telepon selular di akhir tahun 80-an sudah banyak digunakan oleh pedagang sayur di Hongkong. Sedangkan di Indonesia masih baru dikenal Telepon Mobil (Car Telephone) dengan harga resmi Rp 15 juta rupiah. Padahal untuk mendapatkannya sangat sulit dan baru digunakan oleh para eksekutif kelas atas. Tentu dengan nilai harga yang semakin mahal kalau Anda ingin segera bisa memilikinya. Maklum saja telepon mobil betul-betul dianggap sebagai symbol status pada waktu itu.

Mulailah dikenal kata keren untuk menunjukkan kekaguman terhadap sesuatu yang sangat bagus. Bahkan orang yang belum tahu tentunya sering mengucapkan kata keren jika melihat produk baru. Termasuk juga untuk menandakan bahwa seseorang itu cukup kaya dan gaya dalam menggunakan produk teknologi baru.

Saya sendiri tidak terlalu paham asal kata keren ini. Pokoknya sering digunakan untuk sesuatu yang bagus, hebat mau pun mengagumkan. Termasuk pujian untuk kaum pria yang terlihat tampan juga dibilang sebagai pria keren. Mobil sport dengan segala aksesorinya disebut keren. Umumnya penggunaannya untuk sesuatu yang bersifat ‘maskulin’. Padahal mobil sport lebih ‘feminin’ karena ditujukan agar kaum wanita juga bisa tergila-gila bila melihat pria keren dengan mobil keren sambil menelepon dengan style yang keren pula.

Dibukanya lebar-lebar ‘pintu’ untuk barang impor membuat begitu cepat Indonesia ‘kemasukan’ barang-barang baru. Ini sering membuat kita di Indonesia merasa pengetahuannya seperti tidak up dated. Dari terheran-heran melihat munculnya barang baru yang lebih baru, sering menimbulkan kekaguman yang luar biasa terhadap mobil baru, teknologi baru mau pun gaya berbisnis baru. Termasuk dunia fashion dan film, Indonesia benar-benar dibuat terheran-heran. Dunia informasi dari internet membuat orang Indonesia jadi lebih luas pengetahuannya. Mulailah dikenal kata canggih.

Canggih, terjemahan dalam bahasa Inggrisnya adalah sophisticated. Padahal sophisticated ini, bila dicari terjemahannya dalam bahasa Indonesia bisa canggih, piawai (mahir) dan untuk hal teknologi yang rumit. Nah dari sinilah dimulai istilah baru untuk segala sesuatu yang hebat dan juga berhubungan dengan dunia tekonologi baru sering disebut canggih.

Seseorang baik pria maupun wanita yang tampil dengan gaya berbusana yang sangat apik tidak disebut sebagai canggih (sophisticated). Tetapi disebut keren. Akhirnya kata canggih lebih ditujukan untuk sesuatu yang lebih bersifat personal. Orang yang pandai dalam bernegosiasi sering mendapat pujian; “wah canggih juga strategi penawaran dan presentasi proposalnya.”

Dalam perjalanannya sampai saat ini, saya lihat kata canggih bisa diartikan untuk hal positif mau pun negatif.

Canggih Positif

Digunakan untuk pujian atau kehebatan pada barang atau pun seseorang. Kepandaian tertentu yang dimiliki seseorang, dipuji canggih. Seperti canggih dalam berbisnis, bernegosiasi, bersiasat dalam kondisi terjepit adalah sebuah ke- canggih-an dari kemampuan seseorang. Orang ini pantas untuk mendapat julukan sophisticated dengan kemampuannya tersebut.

Semacam pujian (atau sedikit sindiran) pada seseorang yang memiliki kemampuan khusus. Pribadinya sering disebut sebagai seorang *‘piawai (mahir, ahli, pandai, dsb) dengan kemampuan yang canggih untuk melakukan hal tertentu.

Barrack Obama, yang berhasil menjadi Presiden Hitam Pertama di Amerika tentunya pantas disebut memiliki strategi dan cara berkampanye yang canggih. Di Indonesia orang memujinya; “canggih banget ‘tuh presiden Amerika…”

Munculnya Blackberry adalah terobosan dari ke- canggih-an teknologi baru. Telepon selular bukan hanya untuk menelepon, tetapi sudah seperti sebuah sumber informasi dan komunikasi yang hanya sebesar telapak tangan.

Canggih Negatif

Canggih negatif adalah kemampuan atau pun kepandaian yang digunakan untuk hal yang tidak positif. Seperti untuk memprovokasi, menakuti atau menipu.

Antasari Azhar sebagai seorang Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi justru terlibat tuduhan pidana pembunuhan dan juga korupsi, benar-benar sebuah ke- canggih-an strategi yang memalukan.  Ternyata jabatan dan strategi yang digunakan masih ‘kurang’ canggih. Akhirnya tertangkap.

Tuduhan Amerika pada Irak yang mengatakan bahwa musuh besarnya itu memiliki persenjataan Kimia, nah ini strategi yang tidak canggih. Ke- tidak canggih-annya berpikir dan berbicara membuat George W.Bush di Indonesia dikenal sebagai presiden yang canggih negatif.

Isu bahwa minyak kelapa sawit bisa menyebabkan kolesterol adalah pola pikir canggih negatif dari negara maju yang tidak suka melihat peng-eksport minyak kelapa sawit (crude palm oil) mendapatkan keuntungan. Bertahun-tahun negara berkembang ‘dipaksa’ untuk menggunakan minyak goreng kimiawi buatan negara maju. Akhirnya tokh, kebohongan itu terbuka juga.

Jika mendengar kata canggih yang ditujukan ke diri Anda karena Anda dianggap memiliki kemampuan atau pengetahuan yang baik tentang Indonesia, maka tersenyumlah. Walaupun hanya sebuah lelucon kecil seperti; “waah ‘ni bule canggih juga….” hal itu sama seperti sebuah standing ovation bila Anda berada di panggung.

error: Content is protected !!