Press "Enter" to skip to content

‘Senyampang’ Sebagai Bahasa Seni

Last updated on March 31, 2022

Saya tidak tahu pasti apakah kosakata “senyampang” sudah lama ada atau baru saja dimunculkan. Dari beberapa referensi yang saya baca, senyampang lebih sering dipakai dalam istilah sastra atau puisi. Dengan demikian kosakata ini amat jarang digunakan dalam bahasa Indonesia sehari-hari maupun dalam kesempatan resmi.

Penggunaan kosakata senyampang ini sinonim dengan :
Jika (l);
Kalau (l);
Kalau-kalau (l);
Kebetulan (n);
Mentang-mentang (adv);
Sekiranya (l);
Selagi (adv);
Mumpung (adv)

Sedangkan penempatan kosakata ini dapat diberikan contoh sebagai berikut :

  1. kebetulan; selagi: — (senyampang) ia ada, mintalah saran
  2. mujurlah; untunglah: — (senyampang ) bertemu dengan paman saya ini, saya dapat pertolongan
  3. kalau-kalau; sekiranya: bawalah payung, — (senyampang) hujan di jalan
  4. mentang-mentang: –(senyampang) ia berkuasa, bukan main sombongnya;
  5. Sebaiknya kita berangkat sekarang – (senyampang) ada teman
  6. jika; sekiranya; kalau: hatinya sangat rusuh karena –(senyampang) ia meninggal dunia tidak ada orang yang dapat mengurus hartanya

Bagi kita yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia secara umum, tentu agak “aneh” mendengar kosakata ini, namun barangkali tidak bagi para sastrawan, penulis lirik dan puisi, karena memang kosakata senyampang ini merupakan ekspresi keindahan bahasa para seniman.

error: Content is protected !!