Press "Enter" to skip to content

Ribuan Umat Islam dan Jumlah yang Membingungkan

Last updated on January 20, 2019

Dua hari sebelum saya menuliskan coretan ini, bertebaran berita-berita tentang aksi massa di depan warung martabak Markobar, Solo. Saya tak hendak bicara sisi politiknya, tenang saja. Dilarang “ngompol” alias ngomong politik di situs web ini hehehe.

Sisi yang menarik perhatian saya dari berita-berita tersebut adalah bagaimana media-media menggambarkan kejadian. Dalam Kompas.com dan Tribunnews.com, saya menemukan kalimat ini:

Ada ribuan umat Islam di Solo dan sekitarnya yang mengikuti kegiatan ini.

Anda tentu langsung paham apa yang dimaksudkan oleh para wartawan saat kalimat seperti itu dituliskan. Walau demikian, jika kita cermati, ada nalar yang sedikit meleset. Perhatikan rangkaian kata “ribuan umat Islam”, lalu resapi baik-baik.

Apa arti kata umat? Siapakah umat? Apakah umat merupakan sesuatu yang tunggal sehingga dapat dihitung dengan ratusan atau ribuan?

Mari buka KBBI dulu, biar lega.

umat

  1. n para penganut (pemeluk, pengikut) suatu agama; penganut nabi
  2. n makhluk manusia

Perhatikan, dalam makna pertama disebutkan kata para. Artinya, jelas sekali bahwa kata umat sudah mengandung makna jamak. Kata umat digunakan untuk menyatakan makna kolektif atau sekelompok besar.

Nah, dengan pemahaman demikian, aneh sekali jika kita mengatakan “ribuan umat Islam”. Coba, kalau saya tanya, “Berapa jumlah umat Islam sekarang ini?” tentu Anda akan menjawab, “Umat Islam di dunia berjumlah sekitar 1,59 miliar jiwa.”

Jawaban tersebut dapat berubah sesuai konteks lingkup tempatnya, semisal “umat Islam di Indonesia”, atau “umat Islam di Solo”. Akan tetapi, rasanya tetap tidak lazim jika Anda masuk ke sebuah kamar kos yang ditinggali oleh seorang kawan beragama Islam, lalu bertanya, “Ada berapa jumlah umat Islam yang tinggal di kamar kos ini?”

Contoh barusan saya berikan cuma untuk menegaskan kesan bahwa jika ada seorang (tunggal) manusia, ia tidak bisa disebut umat. Alasannya jelas, yakni karena kata umat sudah menunjukkan sifat jamak.

Walhasil, frasa “ribuan umat Islam” itu membingungkan. Jika kita buat lebih spesifik menjadi “lima ribu umat Islam Solo”, maka dengan data BPS 2014 hitungannya menjadi 5.000 x 394.000 jiwa = 1.970.000.000. Wow, hampir dua miliar orang berkumpul di depan warung martabak Markobar! Hahaha!

Dengan segenap masalah atas kata umat tersebut, alangkah cakapnya kalau kalimat dalam berita di atas ditata ulang menjadi:

Ada ribuan muslim di Solo dan sekitarnya yang mengikuti kegiatan ini.

Umat Islam di Solo dan sekitarnya mengikuti kegiatan ini.

Demikian, semoga dapat dipahami oleh umat manusia penutur bahasa Indonesia.

(IAD)

 

 

Content Disclaimer
The content of this article solely reflect the personal opinions of the author or contributor and doesn’t necessarily represent the official position of Bahasa Kita.

error: Content is protected !!