Press "Enter" to skip to content

Realisir Vs Realisasi

Last updated on January 1, 2019

Apakah bedanya ‘realisir’ dan ‘realisasi’? Kata ‘realisasi’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) artinya 1. proses menjadikan nyata; perwujudan; 2. cak wujud; kenyataan; pelaksanaan yg nyata; me·re·a·li·sa·si v melakukan (mengusahakan, melaksanakan) perwujudan.

Anehnya kata ‘realisir’ tidak terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). Apakah itu berarti bahwa kata ‘realisir’ bukan termasuk bahasa Indonesia? Padahal jika kita menggunakan kamus Indonesia -Inggris di http://kamus.orisinil.com/ kata realisir memiliki terjemahan bahasa Inggris dan diterjemahkan sebagai bring something about.

Jadi jelas kedua kata tersebut – ‘realisir’ dan ‘realisasi’ – memiliki makna dan konteks yang sama sehingga sering digunakan secara berganti-ganti.

Perbedaannya terletak pada kebakuan. Realisasi adalah bentuk bahasa Indonesia baku, sedangkan realisir adalah bentuk tidak bakunya. Realisasi dianggap bentuk baku karena realisasi adalah kata bahasa Indonesia yang diserap dari kata benda bahasa Belanda realisatie. Kata asing yang mengandung -tie dari bahasa Belanda, ketika diserap ke dalam bahasa Indonesia berubah menjadi -sasi. Contoh lainnya adalah organisatie menjadi organisasi; politie menjadi polisi dan socializatiie menjadi sosialisasi.

Oleh karena itu, muncul juga realisir di samping realisasi. Kata ‘realisir‘ juga berasal dari kata kerja bahasa Belanda ‘realiseren‘. Sama kasusnya dengan “organisir, netralisir, koordinir, dll.” yang berasal dari “organiseren, netraliseren, koordineren“.

Yang dibakukan dalam bahasa Indonesia hanya bentuk kata benda yang juga dipakai – dengan awalan meN- sebagai kata kerja.

Sekarang Pusat Bahasa sudah menonbakukan yang semua kata berakhiran -ir itu. Itu sebabnya kata-kata di atas tidak ada lagi di KBBI. Harian resmi seprti Kompas dan Tempo pun tidak lagi menggunakan kata-kata yang berakhiran -ir.

Kompas, Kamis, 25 September 2008 | 21:19 WIB
SURABAYA, KAMIS – Consortium of Indonesian Contractors atau CIC optimistis target pembangunan Jembatan Suramadu dapat terwujud pada bulan April 2009. Pencairan kredit sebesar Rp 50 miliar dari Bank Jatim diharapkan mempercepat realisasi.

Namun sampai sekarang kedua kata tersebut masih sering kita baca di beberapa media resmi lain seperti contoh di bawah ini:

Harian Berita Sore On Line
Sabtu, Mei 5, 2007
Respon dari pihak China sendiri, menurut mantan direktur eksekutif IMF itu, sunggh positif dan dikatakan China segera mengambil langkah-langkah untuk merealisir pendanaan bagi proyek-proyek yang sudah dimenangkan oleh kontraktor China.

Namun sebelum realisasi itu dilaksanakan, pemerintah sepertinya tetap menekankan terlebih dulu PLN memiliki posisi keuangan dan manajemen yang solid.

Dalam berita di atas ‘realisir’ dan ‘realisasi’ bahkan berada di dalam satu artikel. Terlepas dari kasus baku dan tak baku, buat penikmat bahasa kasus ‘realisir’ dan ‘realisasi’ ini mampu membuat bahasa Indonesia menjadi unik. Bagaimana dengan Anda?

Nara sumber: Iwan Fauzi – Peneliti Bahasa dan Kity Karenisa – Pusat Bahasa

error: Content is protected !!