Press "Enter" to skip to content

GR (baca: Gé éR= Gedé Rasa)

Last updated on August 8, 2020

“Hai.. apa kabar sayang? Udah lama banget ya kita nggak ketemu… Kamu makin cantik aja… 20 tahun ada kali ya kita nggak ketemu.. terakhir waktu kamu jadi Teller di Bank Niaga… Kamu masih kerja? Atau udah jadi nyonya besar?”  begitu banyak pernyataan dan pertanyaan yang Irvan lontarkan pada saat bertemu dengan Sari di Acara Reuni besar SMP nya dulu.

Sari hanya senyum-senyum saja mendengar pujian Irvan yang ditujukan padanya. Namun dalam hatinya dia merasa GR. Ada rasa senang dan rasa tersanjung. Di usianya yang sudah tidak muda lagi ternyata masih ada pria yang menganggapnya cantik.  Padahal Sari sadar betul bahwa dia sudah tidak secantik masa-masa remaja dulu. Sudah timbul sedikit-sedikit keriput tentunya diusianya yang hampir 50, 3 tahun lagi.

Dan yang membuat hatinya semakin berbunga bunga adalah karena Irvan juga memanggilnya ‘sayang’.  Rasanya sudah lama sekali Sari tidak pernah mendengar kata itu. Dulu jaman masih pacaran dengan pria yang kini menjadi suaminya memang selalu memanggilnya ‘sayang’.  Namun seiring dengan berjalannya waktu kata itu hampir tidak pernah keluar lagi dari mulut suaminya.

Dengan tidak sabar, sambil berbinar-binar  dan dengan bangganya Sari langsung menceritakan sanjungan Irvan tadi kepada Susi yang sedari tadi memperhatikan dari jauh keakraban yang terjalin antara Irvan dan Sari.”Sus, kayaknya Irvan suka sama gue deh …”.

“Yah Sar……. kamu ke-GR-an amat sih. Irvan memang begitu. Semua cewek- cewek sama dia dipanggil sayang dan semua orang dia bilang cantik… bahkan kadang-kadang seksi… Kata-kata itu sudah jadi bahasa sehari harinya Irvan. Bukan berarti dia naksir kamu.” kata Susi sambil tertawa geli.

“Aku sih nggak pernah merasa GR kalau ada cowok panggil aku sayang. Karena aku sendiri sering kok GR-GR-in cowok,” kata Susi lagi tanpa merasa bersalah bahwa jawabannya sedikit banyak menghancur luluhkan rasa senang dan rasa ketersanjungan Sari. Namun buat Susi penting sekali menyadarkan Sari pada kenyataan bahwa keramah tamahan Irvan bukan berarti dia menyukai Sari secara khusus.

GR adalah singkatan dari Gede Rasa. Gede berasal dari bahasa Jawa yang artinya besar. Rasa berhubungan dengan perasaan seseorang. Jadi GR atau Gede Rasa artinya bisa merasa tersanjung yang tidak pada tempatnya; merasa penting atau terlalu percaya diri bahkan salah paham; bisa juga berarti perasaan senang dalam jumlah besar(gede=besar) atau berlebihan. GR adalah kata sifat. Dari kata ini kemudian timbul kata benda ke-GR-an. Dan ‘GR-GR-in’ adalah bentuk kata kerja slang yang artinya membuat seseorang merasa GR.

“Hebat lo…! Orang-orang belum selesai ulangannya, lo udah keluar duluan…” begitu komentar Chacha kepada Mario di kantin sekolah, usai ulangan Matematika. Padahal menurut Chacha ulangan Matematika barusan cukup sulit.

“Tenang Cha… begitu gue liat soalnya, ternyata nggak beda dengan contoh soal tahun lalu. Nilai 9 aja sih udah di tangan….”, kata Mario degan gaya yakin.

GR lo! Angka-angka hitungannya kan belum tentu sama? Siapa tahu angkanya dirubah,” ujar Chacha berusaha menepis keyakinan mario yang berlebihan itu. Keyakinan akan suatu hal yang berlebihan juga bisa dikatakan GR.

Merasa GR memang suatu perasaan yang menyenangkan selama kita mampu membedakan mana yang nyata dan mana yang bukan. Karena kalau kita mudah GR bisa repot urusannya, orang akan mudah mempermainkan perasaan kita. Apakah Anda sering merasa GR dalam hidup Anda?

error: Content is protected !!