Press "Enter" to skip to content

Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa

Last updated on January 1, 2019

Di dalam wawancaranya dengan Tempo, Alfred Simanjuntak, pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda, bercerita bahwa ia bersahabat erat dengan Liberty Manik. Mereka semua saling mengenal semenjak ia sekolah di Hollands Inlandsche Kweekschool di Mertoyudan, Jawa Tengah.

“Bayangkan, kami yang masih setaraf SMP diajar menyanyi Messias karya Handel,” kata Alfred. Sekolahnya memiliki hubungan baik dengan sekolah Katolik di Muntilan. Di situ R. Sudjasmin (di kemudian hari dikenal sebagai konduktor Istana) memiliki orkes lengkap yang memainkan lagu Mozart, Verdi, dan Beethoven. Di Muntilan itulah Cornel Simanjuntak (Maju Tak Gentar, Padamu Negeri, Sorak Sorai Bergembira, Tanah Air), L. Manik (Satu Nusa Satu Bangsa), dan Binsar Sitompul belajar. “Suara Cornel hebat. Tenor tinggi, padahal tanpa mikrofon, betul-betul seperti tenor Italia,” tutur Alfred. Kelak secara kreatif mereka saling gesek. Saat C. Simanjuntak menciptakan Pada Pahlawan, Alfred mencipta Saudaraku Berpulang Dulu.

“Saya sempat berkomentar sewaktu dia gremeng-gremeng menyanyikannya, bahwa lagunya seperti lagu gereja,” tutur Alfred.

Ketika Alfred ke Jakarta, Manik kemudian studi ke Jerman. Manik berhasil memperoleh gelar doktor filsafat dengan magna cum laude di Universitas Frein. Disertasinya berjudul Das Arabische Tonsysten Im Mittelalter adalah pengkajian kitab-kitab musik para filsuf muslim seperti Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ihwan al-Safa. “Luar biasa, sayang tak banyak orang tahu soal itu,” kata Alfred.

Liberty Manik, pria berdarah Batak yang lahir di Sidikalang, Sumatra Utara, meninggal pada 16 September 1993 pada usia 69 tahun. Sepanjang hidupnya, Ia tak hanya menjadi pencipta lagu, ia juga pengajar musik di Institut Seni Indonesia (Yogyakarta) yang dikenal sebagai filolog (ahli bahasa) Batak kuno. Ia melakukan kajian yang mendalam mengenai Gondang, musik khas Batak.

Inilah lirik lagu yang diciptakannya:

Satu Nusa Satu Bangsa

[audio:satu-nusa-satu-bangsa.mp3]

Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita

Tanah air
pasti jaya
Untuk selama-lamanya

Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa, bangsa dan bahasa
Kita bela bersama

Sumber:
http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/2002/11/11/MS/mbm.20021111.MS82468.id.html
http://wisatamelayu.com/id/opinion-111-kenang-jasa-seniman-di-giri-sapto.html

error: Content is protected !!